Masalah Nama Samaran
Kategori:
Diri sendiri
Kemarin sore, bertemu dengan Pak T. Pak T ini saya singgung pada tulisan saya sebelumnya yang berjudul "Daging Korban". Saat bertemu kemarin, beliau membahas tentang orang-orang yang terkait dalam tulisan, yang nama-namanya selalu saya samarkan, termasuk Pak T. Beliau mempermasalahkan nama-nama yang selalu saya samarkan tersebut. Padahal, masih menurut beliau, blog ini 'kan bicara tentang kejujuran, kok nama-namanya malah tidak jujur.
Memang benar apa yang Pak T sampaikan. Tetapi, Insya Allah, penyamaran ini hanya masalah privasi. Bahwa tokoh-tokoh yang muncul, harus dilindungi kerahasiannya. Menurut saya memang itu kode etik dalam jurnalisme. Apalagi blog ini bersifat global, dimana setiap orang bisa membaca blog saya.
Blog ini memang saya setting agar semua orang bisa membaca, tanpa perlu saya daftarkan ataupun menjadi anggota blogspot. Resikonya, setiap orang, tanpa perkecualian, akan dapat mengkases. Sebagai bentuk tanggung jawab, adalah kewajiban saya untuk merahasiakan tokoh-tokoh yang saya munculkan.
Selain itu, penekanan untuk setiap tulisan saya adalah perbuatannya, bukan pada pelakunya. Dan Insya Allah, kejadian dan pelaku adalah benar-benar ada. Tidak ada yang fiktif.
Namun, saya ucapkan terima kasih atas masukan Pak T. Dan atas masukan itu, akan ada perubahan pada blog ini, yaitu kemungkinan penulisan nama-nama sebenarnya. Tentunya setelah mendapat ijin dari yang bersangkutan. Contohnya adalah Pak T, yang nama sebenarnya adalah Pak Tito Yuwono, Dosen Teknik Elektro, Universitas Islam Indonesia.
Terima kasih, Pak Tito. Jazakallahu khairan katsiira...
No comments:
Post a Comment