Saturday, October 10, 2009

Teori Evolusi (Bagian 1) : Teori Tanpa Bukti

Pasti setiap orang yang pernah masuk SMP mengenal Teori Evolusi. Teori ini dicetuskan oleh seorang yang bernama Charles Darwin. Salah satu yang pasti diingat setiap orang yang pernah belajar Teori Evolusi adalah "Manusia itu keturunan kera". Begitu terkenalnya kalimat itu sehingga hampir setiap orang hapal di luar kepala.

Dunia informatika pun terpengaruh dengan teori ini. Salah satunya adalah algoritma genetika. Algoritma genetika ini diklaim sebagai adopsi dari teori evolusi. Tidak heran kalau setiap mengajar kuliah ini selalu akan menyinggung teori tersebut. Saya, yang termasuk pernah mengajar materi itu, merasa bersalah juga. Bagaimana pun juga teori ini adalah teori yang belum pernah dibuktikan.

Di tulisan ini, saya sedang tidak membuat tulisan ilmiah. Tetapi hanya sekedar sharing pemikiran bahwa teori ini sebenarnya tidak layak diajarkan karena memang belum pernah dibuktikan sama sekali. Apa yang disampaikan dalam teori ini baru sekedar pendapat seseorang, yang menuntut pengikutnya untuk membuktikan. Tetapi apa yang disampaikan dalam pelajaran seolah-olah tidak menyinggung masalah ini. Seolah-olah teori evolusi itu adalah sebuah kebenaran mutlak yang harus diyakini.

Seperti kita ketahui, di dunia sains, kita mengenal istilah teori sebagai sesuatu yang perlu dibuktikan (lihat definisi). Biasanya pencetus teori akan menunjukkan cara pembuktian jika saat itu dia belum dapat membuktikan sendiri karena suatu kendala.

Demikian juga dengan Charles Darwin. Dia juga sudah memberikan cara-cara untuk membuktikan bahwa teori yang diusulkan adalah benar. Yang dia sampaikan adalah teori evolusi akan benar jika ditemukan fosil-fosil makhluk intermediate dalam jumlah yang sangat besar. Kalau tidak, maka teori evolusi tersebut belum bisa dinyatakan benar.

Kenyataannya, sampai saat ini belum pernah ditemukan 1 jenis fosil makhluk intermediate yang dimaksud. Apalagi dalam jumlah yang sangat besar. Apalagi untuk semua kemungkinan jenis fosil makhluk intermediate, yang kalau dihitung pastilah kita tidak dapat menghitungnya. Sebagai contoh dari makhluk gorilla menjadi manusia, terdapat ratusan bahkan ribuan makhluk intermediate. Memang pernah ada klaim bahwa manusia purba adalah makhluk intermediate ini. Tetapi ini perlu dibuktikan lebih lanjut. Pertanyaanya: dimana fosil-fosil yang seharusnya ada dalam jumlah yang sangat banyak ini?

Jadi, menurut Charles Darwin sendiri, teori ini sebenarnya belum dapat dibuktikan kebenarannya. Sungguh aneh kalau ada orang yang mempertahankannya. Ini benar-benar menyalahi prinsip ilmiah. Bahkan seolah-olah pendukung teori ini menutup mata dan menyembunyikan kenyataan ini. Sebuah kebohongan ilmiah yang merusak dunia ilmiah.

2 comments:

Unknown said...

good

Meti said...

iya pak. setuju. ayam dan bebek sama2 unggas tapi belum pernah ayam bertelur dan menetas menjadi bebek...