Showing posts with label Media Massa. Show all posts
Showing posts with label Media Massa. Show all posts

Monday, May 23, 2011

Fatwa MUI pun Dipalsukan

Apakah dipikir dengan memalsukan fatwa ulama, Allah subhanahu wa ta'ala juga bisa mereka tipu? Mungkin mereka bisa menipu manusia, tetapi pasti tidak bisa menipu Allah subhanahu wa ta'ala.



Inilah Fatwa MUI Palsu yang Menyatakan Faham Syi'ah Tak Sesat


BEKASI (voa-islam.com) – Di lokasi pengajian, preman bayaran menyebarkan brosur Fatwa MUI yang menyatakan Syi'ah sebagai mazhab Islam yang tidak sesat. Padahal fatwa MUI yang asli dan sah menyatakan ada lima kesesatan utama Syi'ah dalam hal akidah.

Empat orang preman bayaran tertangkap basah menyebarkan fatwa MUI palsu kepada jamaah tabligh akbar "Membongkar Kekufuran Syi'ah" di Masjid Jami’ Amar Ma’ruf Bulak Kapal, Bekasi Timur, Ahad (22/5/2011).

Selebaran bertajuk “Fatwa Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia): Syi’ah Sah Sebagai Mazhab Islam." Brosur yang dicetak di atas kertas HVS putih dengan tinta hitam ini dibagikan kepada jamaah bersamaan dengan dipasangnya spanduk sponsor Majelis Ukhuwah Sunni-Syi’ah (MUHSIN) di seberang masjid.

Dalam uraiannya, selebaran yang mengatasnamakan MUI Pusat ini menyebutkan bahwa MUI Pusat memfatwakan Sunni dan Syi’ah itu bersaudara sesama Muslim. Selebaran ini juga menyebut orang yang membeda-bedakan Sunni dan Syi’ah sebagai perbuatan yang menentang Allah SWT. “Sunni-Syi’ah bersaudara, sama-sama umat Islam. Jika ada yang memperselisihkan dan menabrakkan keduanya, mereka adalah penghasut & pemecah-belah umat. Mereka berhadapan dengan Allah SWT yang menghendaki umat ini bersatu,” tulis selebaran itu.

Inilah kutipan lengkap fatwa palsu yang mengatasnamakan MUI Pusat itu:

Fatwa Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia): Syi’ah Sah Sebagai Mazhab Islam

Sunni-Syi’ah bersaudara, sama-sama umat Islam. Itulah prinsip yang dipegang oleh MUI. Jika ada yang memperselisihkan dan menabrakkan keduanya, mereka adalah penghasut & pemecah-belah umat. Mereka berhadapan dengan Allah SWT yang menghendaki umat ini bersatu.

Di tengah gencarnya isu yang menyudutkan Syi’ah sebagai mazhab sesat dan dinilai bukan dari islam, ketua majelis ulama indonesia menyatakan Syi’ah sebagai mazhab yang sah san benar dalam islam.

Selengkapnya baca di http://www.tin####.com/3kzb2

Mohon informasi ini disebarluaskan agar umat islam tidak termakan oleh isu-isu yang dirancang Zionis, Amerika Serikat dan para propaganda yang menghendaki perpecahan umat islam. Semoga informasi ini bermanfaat.

Prof KH Umar Shihab MA
Ketua MUI

Fatwa dalam selebaran yang mengatasnamakan MUI Pusat ini sangat aneh dan kurang layak disebut sebagai fatwa. Biasanya, setiap fatwa MUI diawali dengan basmalah dan disertai logo MUI, lalu di aakhiri dengan tanda tangan dan stempel resmi MUI. Selain itu, tidak mencantumkannnya tanggal dan alamat menambah daftar kepalsuan fatwa yang menjustifikasi keabsahan Syiah itu.

Di samping itu, secara defacto maupun dejure, fatwa pendukung Syi’ah yang dinisbatkan kepada MUI itu bertentangan dengan Fatwa MUI yang resmi dikeluarkan pada tahun 1984.

Inilah fatwa asli dan resmi MUI Pusat yang menyatakan kesesatan Syi’ah:

FATWA MUI TENTANG SYI’AH

Majelis Ulama Indonesia dalam Rapat Kerja Nasional bulan Jumadil Akhir 1404 H/Maret 1984 M merekomendasikan tentang faham Syi’ah sebagai berikut:

Faham Syi’ah sebagai salah satu faham yang terdapat dalam dunia Islam mempunyai perbedaan-perbedaan pokok dengan mazhab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jama’ah) yang dianut oleh Umat Islam Indonesia.

Perbedaan itu di antaranya :

1. Syi’ah menolak hadits yang tidak diriwayatkan oleh Ahlul Bait, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah tidak membeda-bedakan asalkan hadits itu memenuhi syarat ilmu musthalah hadits.

2. Syi’ah memandang “Imam” itu ma ‘sum (orang suci), sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah memandangnya sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kekhilafan (kesalahan).

3. Syi’ah tidak mengakui Ijma’ tanpa adanya “Imam”, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ ah mengakui Ijma’ tanpa mensyaratkan ikut sertanya “Imam”.

4. Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan/pemerintahan (imamah) adalah termasuk rukun agama, sedangkan Sunni (Ahlus Sunnah wal Jama’ah) memandang dari segi kemaslahatan umum dengan tujuan keimamahan adalah untuk menjamin dan melindungi dakwah dan kepentingan umat.

5.Syi’ah pada umumnya tidak mengakui kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq, Umar Ibnul Khatthab, dan Usman bin Affan, sedangkan Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengakui keempat Khulafa’ Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali bin Abi Thalib).

Mengingat perbedaan-perbedaan pokok antara Syi’ah dan Ahlus Sunnah wal Jama’ah seperti tersebut di atas, terutama mengenai perbedaan tentang “Imamah” (pemerintahan)”, Majelis Ulama Indonesia mengimbau kepada umat Islam Indonesia yang berfaham Ahlus Sunnah wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan masuknya faham yang didasarkan atas ajaran Syi’ah.

Ditetapkan: Jakarta, 7 Maret 1984 M (4 Jumadil Akhir 1404 H)

KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA

Prof. K.H. Ibrahim Hosen, LML
Ketua

H. Musytari Yusuf, LA
Sekretaris

Sejak dirilis tahun 1984 hingga saat ini, Fatwa MUI tentang kesesatan Syi’ah itu belum pernah diamandemen apalagi dicabut. Tiba-tiba tahun bulan Mei 2011 muncul selebaran fatwa palsu yang substansinya menghapus fatwa resmi. Mungkinkah fatwa palsu menghapus (menasakh) fatwa yang asli dan legal? Hanya orang kurang waras yang menyatakan mungkin! [taz]


Sumber: http://voa-islam.com/news/indonesiana/2011/05/22/14863/inilah-fatwa-mui-palsu-yang-menyatakan-faham-syiah-tak-sesat/

Selengkapnya...

Thursday, February 10, 2011

Meninggal Dunia Saat Menunggu Anaknya

Nenek ini sangat mempercayai anaknya. Anaknya telah mengatakan kepadanya bahwa dia akan menjemput nenek itu dan telah memberi nomor telepon yang bisa dihubungi, yang ditulis di atas secarik kertas. Namun semuanya hanyalah dusta. Anaknya tidak pernah menjemputnya dan yang ditulis di atas kertas itu bukan nomor telepon.
Atas kehendak Allah subhanahu wa ta'ala, kepercayaan kepada anaknya ini mengantarkannya ke akhir hidupnya. Mungkin anaknya juga tidak menyangka bahwa ibunya itu begitu mempercayainya dan tidak memiliki prasangka buruk terhadapnya.




Sebuah kisah yang sangat memilukan dan mengharukan. Benar-benar kisah yang memilukan.

Alkisah, ada dua pemuda pergi ke laut untuk bersantai di pantai sambil membawa makanan untuk makan malam. Sewaktu mereka duduk sambil menyantap makan malam, tiba-tiba mereka dihampiri oleh seorang nenek yang sudah renta. Nenek itu duduk sambil memungut makanan yang tercecer di tanah dan memakannya.

Ketika melihatnya, mereka langsung menghampirinya dan bertanya,”Engkau lapar, nek?” Dia menjawab,”Aku di sini sejak pagi dan belum makan apa-apa. Anakku membawaku kesini sejak Subuh tadi. Dia pergi meninggalkanku dan mengatakan kepadaku bahwa dia akan datang dan mengambilku sebentar lagi.”

Singkat cerita, mereka memberinya makanan dan nenek itu pun makan malam bersama mereka. Setelah malam makin larut, mereka mengemasi barang-barang mereka. Para pemuda itu merasa bahwa waktu sudah larut dan cuaca makin dingin. Sementara mereka tidak tega meninggalkan nenek tersebut di tepi pantai dalam kondisi seperti itu dimalam hari. Salah satu dari mereka menghampirinya dan bertanya,”Engkau punya nomor telepon anakmu yang bisa kami hubungi agar dia datang menjemputmu?” Nenek itu menjawab,”Oh ya, aku ada nomor teleponnya di kertas.

Tatkala kertas itu dibaca, ternyata tertulis: “Siapa saja yang menemukan wanita ini harap membawanya ke panti jompo.” Para pemuda itu tersentak kaget melihat tulisan tersebut. Mereka duduk sesaat untuk merayu nenek itu mau pergi bersama mereka. Mereka berusaha agar nenek itu mau pergi bersama mereka ke tempat yang diinginkannya. Tentu saja nenek itu tidak mau pergi bersama mereka, karena anaknya berjanji padanya akan datang untuk menjemputnya. Nenek itu bersikeras untuk menunggu kedatangan anaknya. Dia mengatakan, “Anakku akan datang menjemputku dan aku akan menunggunya.”

Nenek malang itu tidak tahu bahwa anaknya mengelabuhinya dan membuangnya pada saat dia sangat membutuhkannya.

Para pemuda itu pun meninggalkannya dengan harapan bahwa si anak akan datang menjemputnya sesuai dengan janjinya. Salah seorang pemuda dari mereka merasa tidak bisa tidur karena memikirkan nasib nenek malang itu. Pemuda itu pun bangun, berganti baju dan mengendarai mobilnya menuju pantai. Setibanya disana dia melihat ambulans, polisi dan orang-orang berkerumun. Dia masuk di sela-sela mereka dan melihat nenek itu sudah meninggal dunia. Ketika dia bertanya kepada mereka tentang sebab kematiannya, mereka menjawab.”Tekanan darahnya naik dan ia meninggal dunia.” Dia meninggal dunia karena kecemasannya terhadap anaknya; jangan-jangan anaknya mengalami sesuatu sehingga tidak datang menjemputnya. Dia meninggal dunia saat menunggu kedatangan anaknya yang berjanji akan menjemputnya. Dia meninggal dunia saat jauh dari keluarganya.

Semoga Alloh melimpahkan rahmat-Nya kepadanya dan memasukkannya kedalam surga-Nya melalu pintu yang paling lebar. Amin. Saya berharap agar semua orang yang membaca kisah ini mau menyebarluaskannya supaya menjadi peringatan bagi setiap anak yang durhaka kepada orang tuanya.


Judul Terjemahan : Kisah-Kisah Mengharukan yang Penuh Pelajaran Keimanan dan Pelembut Hati
Penulis : Ahmad Salim Baduwailan
Penerjemah : Najib Junaidi, Lc.
Penerbit : Pustaka Elba

Sumber: http://sunnahkami.blogspot.com/2011/01/duka-seorang-ibu.html

Selengkapnya...

Friday, April 30, 2010

Antivirus Bervirus

Perilaku tidak jujur tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di luar Indonesia. Salah satu contohnya adalah penipuan di bawah ini. Hebatnya, penipuan ini tentu saja hanya bisa dilakukan oleh orang yang pandai terutama di bidang komputer/teknologi informasi. Sangat disayangkan sekali, kepandaian mereka digunakan untuk menipu orang lain.


Waspadalah, Banyak Anti-virus yang Ternyata Bervirus

Piranti lunak anti-virus palsu yang menginfeksi komputer pribadi menjadi ancaman makin besar dalam dunia maya, demikian sebuah penelitian yang dilakukan Google. Google menganalisa 240 juta halaman internet selama 13 bulan dan mendapati bahwa program anti-virus palsu menyumbang sekitar 15 persen dari semua program virus di dunia maya.

Scammers menipu dengan cara meyakinkan pengguna agar mengunduh program anti-virus karena komputer mereka terkena virus. Begitu di install, piranti lunak tadi mungkin akan mencuri data atau memaksa yang bersangkutan membayar produk-produk palsu tadi. ''Yang mengejutkan, banyak pengguna termakan tipuan ini dan kemudian membeli anti-virus palsu tadi,'' sebut penelitian itu.

Lebih celaka lagi, anti-virus palsu tadi seringkali ditunggangi virus komputer yang sesungguhnya yang akan bersarang di komputer. "Tak peduli pembayaran sudah dilakukan atau belum.''

Penelitian yang hasilnya dipaparkan di sebuah Lokakarya Usenix di Kalifornia dan membahas ancaman dan penipuan dalam skala besar di dunia maya, menganalisa situs internet antara Januari 2009 hingga Februari 2010.

Mereka menemukan 11 ribu domain internet yang terlibat dalam penyebaran anti-virus palsu tersebut. Kalau sudah ada anti-virus di dalam komputer, tidak semestinya pengguna harus mengunduh lagi.

Graham Cluley dari perusahaan keamanan Sophos mengatakan bahwa salah satu cara yang paling umum dilakukan adalah dengan para hackers melakukan teknik yang dikenal dengan optimalisasi mesin pencari topi hitam.

''Para hackers mencari berita yang populer seperti kematian Michael Jackson misalnya,'' kata Cluley. ''Mereka kemudian membuat situs yang dipenuhi dengan bahan yang kalau dicari lewat mesin pencari di internet akan muncul di halaman pertama.''

Siapapun yang mengklik situs itu, katanya, akan diserbu dengan penampilan yang menghubungkannya dengan perangkat lunak anti-virus palsu itu. Google mencoba menyaring situs-situs seperti itu, tetapi para hackers dikatakan dengan cepat bergerak dari satu domain ke domain lain sehingga sulit terdeteksi.

Cluley mengatakan orang harus mengerti betul dengan program anti-virus mereka sendiri dan harus selalu waspada kalau ada pop-up yang meminta pengguna mengunduh sesuatu dengan membayar untuk membersihkan komputer. ''Kalau sudah ada anti-virus di dalam komputer, tidak semestinya pengguna harus mengunduh lagi,'' katanya.

Red: Siwi Tri Puji.B
Sumber: BBC


Dikutip dari Harian Republika

Selengkapnya...

Saturday, December 12, 2009

Penipuan VIA ATM Lagi

Selama ini, biasanya penipuan via ATM diawali dengan SMS yang memberitahukan bahwa calon korban mendapat hadiah. Hadiah tersebut akan dikirim lewat ATM. Pengiriman ini dilakukan dengan cara, yaitu korban datang ke ATM dan diminta melakukan sesuatu berdasarkan panduan yang diberikan oleh pemberi hadiah.

Sedangkan dalam kisah yang saya tulis ini, korban ke ATM dengan tujuan untuk mengecek apakah transfer ke rekening dia sudah masuk atau belum.

================================================

HATI-HATI PENIPUAN VIA ATM

Suatu saat ada seorang laki-laki menelpon saya dengan mengaku akan pesan 3 item barang. Karena jumlah masing-masing item cukup banyak maka saya katakan bahwa saya akan menghubungi distributor untuk memastikan barang tersebut ada/tidak. Selang berapa hari saya menelpon pemesan tadi untuk memberitahu bahwa barang itu ada. Tapi saya mengatakan bahwa barang yang dipesan akan saya kirim setelah uang ditransfer. Maka dia akan menyanggupi dengan meminta no rek saya.

Singkat cerita, dia kirim SMS untuk memberitahu saya bahwa dia telah kirim uang seharga barang yang dimaksud. Lalu saya cek saldo tabungan saya, ternyata tidak bertambah yang berarti uang tersebut tidak masuk. Dia dengan tenang menjawab, mungkin lagi ada gangguan jaringan. Besoknya saya cek lagi di ATM ternyata juga tidak masuk. Karena penasaran besoknya saya cek kembali, juga tidak masuk. Maka saya pun memberitahu orang tersebut.

Lalu dia berkata, "Bapak nanti ke ATM lagi lalu Bapak jangan mematikan HP kalau saya hubungi selama di ATM. Tunggu 2 menit karena saya akan menghubungi Halo B**", dengan nada meyakinkan. Sayapun percaya. Ketika saya di ATM itulah dia memandu saya untuk melakukan ini dan itu.

Setelah terjadi transaksi baru saya sadar kalau uang saya berpindah ke rek orang tersebut, bukan uang dia yang terkirim ke rek saya. Singkat cerita, lalu orang tersebut tidak mengaktifkan lagi no HP yang digunakan untuk menghubungi saya selama ini. QoddaruLlah wama sya'a fa'al.

================================================

Sumber: Majalah Nikah, No. 09, Volume 8, Tahun 2009.

Selengkapnya...

Tuesday, May 12, 2009

Hukum Kisah-kisah Palsu

Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak cerita-cerita yang tidak nyata, yang mengandung hikmah di dalamnya. Namanya juga cerita yang tidak nyata, semua kejadian di dalamnya pun tidak nyata, hanya hasil rekaan pembuat cerita. Sekali lagi, mungkin cerita itu banyak mengandung hikmah dan memberikan nasehat kebaikan.

Namun, sangat disayangkan kalau cerita-cerita yang tidak nyata lebih banyak dipakai, dibandingkan dengan kisah-kisah nyata, yang juga tidak kalah mengandung hikmah dan nasehat kebaikan. Kisah-kisah tentang para Nabi AS, kisah-kisah di Al-Qur'an, kisah Rasulullah SAW dan keluarga, kisah para sahabat RA, dan kisah-kisah orang-orang shaleh adalah kisah yang seharusnya tidak dilupakan. Kisah-kisah yang dimaksud tentunya adalah kisah-kisah yang diakui kebenarannya.

Ada sebuah tulisan menyangkut hal ini yang ditulis di majalah Nikah Edisi Mei 2009. Silakan dibaca dan semoga ada manfaatnya.

Selengkapnya...

Monday, May 11, 2009

Hukuman Pendusta Menurut Semut

Oleh: Mamduh Farhan al-Buhairi

Salah seorang da'i mengisahkan kisah nyatanya sendiri, dia berkata:

Pada suatu kesempatan, aku duduk di sebuah daratan. Kupalingkan pandanganku kesana kemari melihat makhluk-makhluk Allah SWT. Akupun terkagum-kagum dengan ciptaan ar-Rahman SWT. Seekor semut menarik perhatianku. Dia berkeliaran di sekitarku untuk mencari sesuatu, mencari, dan mencari. Tidak merasa terbebani, juga tidak bosan. Di tengah-tengah pencariannya, dia menemukan sisa-sisa bangkai belalang, tepatnya adalah kaki belalang.

Diapun menyeretnya, dan menyeretnya, dan berusaha untuk membawanya ke tempat tertentu yang telah ditentukan oleh hukum mereka di dunia semut. Dia sudah banyak berusaha dalam usahanya tersebut.

Setelah beberapa waktu, dan kesungguhan, dia merasa tidak bisa membawa kaki belalang tersebut. Lalu dia tinggalkan buruan berharga tersebut, kemudian pergi ke suatu tempat yang tidak kuketahui, dan diapun menghilang.

Selang beberapa waktu, dia kembali bersama dengan sejumlah besar semut. Di saat aku melihat kemana mereka menuju, aku tahu bahwa semut yang tadi telah mengajak mereka semua untuk membantunya mengangkat apa yang tidak mampu dia angkat. Akupun ingin hiburan sedikit, kuambil kaki belalang tersebut, lalu kusembunyikan. Maka dia dan semut-semut lain yang bersamanya mencari kaki tersebut, mereka mencarinya kesana kemari tanpa ada hasil, hingga mereka putus asa akan keberadaannya, lalu merekapun pergi meninggalkan tempat tersebut.

Setelah itu, semut yang pertama datang kembali sendirian menuju tempat tadi. Sebelum dia sampai pada tempat tadi, kukembalikan kaki belalang di hadapannya. Maka mulailah dia mengitari dan melihat di sekelilingnya. Lalu dia berusaha untuk menyeretnya lagi, berusaha dan berusaha, hingga dia merasa lemah.

Kemudian dia pergi meninggalkan tempat itu sekali lagi. Akupun yakin bahwa dia pergi untuk memanggil kabilah semutnya guna membantunya untuk mengangkat kaki belalang yang ditemukannya tersebut. Setelah itu, datanglah sekumpulan semut bersama semut tadi, dan kukira itu adalah kelompok semut yang sama seperti tadi!!

Mereka pun datang, dan saat aku melihat mereka berjalan di belakang semut pertama menuju tempat tadi, akupun banyak tertawa, lalu kuambil kaki belalang dan kusembunyikan dari mereka sekali lagi. Merekapun mencari kesana kemari, mereka mencari dengan penuh keikhlasan. Demikian pula semut tadi mencari dengan sepenuh semangat dan keyakinannya, berputar kesana kemari, melihat ke kanan dan ke kiri, agar melihat sesuatu, akan tetapi tidak ada sesuatupun.

Pada saat seperti ini, terjadilah sesuatu yang aneh. Sekumpulan semut itu berkumpul bersama yang lain setelah mereka bosan mencari, dan diantara mereka terdapat semut yang pertama. Kemudian tiba-tiba mereka menyerangnya, lalu memotong-motongnya secara ganas di hadapanku. Dan demi Allah, aku melihat kepada mereka, sementara aku ada pada keterkejutan yang besar. Apa yang terjadi membuatku takut... mereka membunuhnya... mereka memotong-motongnya di hadapanku. Astaghfirullah!

Ya, mereka memotong-motongnya di hadapanku... dia terbunuh karena aku... mereka membunuhnya karena mereka menyangka bahwa dia telah berdusta kepada mereka!!!
SubhanAllah, hingga bangsa semut memandang dusta sebagai aib, dan kekurangan, bahkan dosa besar yang pelakunya dihukum bunuh!!
Semut menganggap dusta adalah sebuah kejahatan, dan memberikan hukuman atasnya!!
Maka bagaimana jika dusta itu membawa keburukan, atau keragu-raguan yang di belakangnya akan timbul fitnah, peperangan, dan kehancuran rumah tangga?!
Maka dimanakah orang yang bisa mengambil pelajaran dari semut kecil ini? SubhanakAllah Ahsanul Kholiqin.
(AR)*
--------------------------------------------------------------------------------------------
Diambil sesuai aslinya, dengan beberapa perbaikan grammar, dari:
Majalah Qiblati, Edisi 08, Tahun IV, Mei 2009.

Selengkapnya...

Friday, September 12, 2008

PSIKOPAT

Setelah lama absen, alhamdulillah akhirnya punya kesempatan menulis juga. Namun kali ini juga belum bisa membuat tulisan sendiri, melainkan merangkum dari tulisan di majalah.

Saat ini menjadi pembahasan banyak orang tentang sosok yang telah melakukan pembunuhan berantai, yang jumlahnya tidak tanggung-tanggung. Saya tidak perlu menyebutkan nama sosok tersebut, dan saya kira semua pembaca sudah mengenalnya karena sering di-expose oleh media massa. Sosok pembunuh seperti ini lebih dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin karena dia melakukan pembunuhan dengan emosi yang dingin. Sangat mencengangkan, saat ditemukan fakta bahwa sosok ini bukanlah orang yang punya sifat terlihat seperti kriminal (bertampang kriminal). Bahkan sosok dia lebih dikenal sebagai orang yang lemah lembut. Di kampungnya dia juga dikenal sebagai orang yang taat beragama dan guru ngaji. Tetapi ini tidak aneh di dunia psikologi, yang menyebutnya sebagai kelainan jiwa, yang diberi nama psikopat.

Meskipun tergolong sebagai penyakit jiwa, namun psikopat tidak sama dengan penyakit jiwa psikosis, dimana penderitanya tidak sadar dengan apa yang telah dilakukan. Seorang psikopat sadar sepenuhnya dengan apa yang dia lakukan. Psikopat merupakan bentuk gangguan kepribadian tipe antisosial. Pengidap psikopat sering disebut sebagai sosiopat, karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.

Yang terbayang pertama kali di benak saya, seorang psikopat adalah seorang pembunuh berdarah dingin seperti tercermin pada sosok yang saya ceritakan di muka. Tetapi ternyata tidak demikian. Sebagian psikopat memang dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin. Sebagian lagi dikenal sebagai perilaku kriminal lain, seperti pemerkosa dan koruptor. Namun, psikopat ternyata tidak hanya pelaku kriminal seperti itu. Bahkan itu hanya 15% - 20% dari total psikopat. Sisanya, tidak dikenali karena tidak melakukan tindakan kriminal meskipun banyak tindakannya yang merugikan orang lain.

Dari hasil penelitian Prof. Robert Hare, seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, pandai memutarbalikkan fakta, penebar fitnah dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri. Seorang psikopat akan dikenal sebagai sosok pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempunyai daya tarik yang mempesona, mampu menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan tampak sukses dalam karier. Psikopat yang kharismatik dan well-educated ini paling sulit dideteksi.

Psikopat sejati menghancurkan semangat, karier dan reputasi seseorang serta mampu membuat korbannya merasa bersalah terhadap dirinya sendiri dan sebaliknya malah mengasihani sang psikopat.

Psikopat punya ciri-ciri umum. Namun, ciri-ciri ini tidak bisa digunakan untuk mengecap seseorang tergolong psikopat atau tidak. Karena untuk menetapkan seseorang adalah psikopat, dibutuhkan diagnosis yang kemampuannya sendiri perlu pelatihan ketat dan menggunakan pedoman penilaian formal. Selain itu juga membutuhkan wawancara yang mendalam. Berikut ini adalah ciri-ciri umum seorang psikopat:
  1. Sering berbohong, fasih, dan dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di berbagai bidang. Mereka sering mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
  2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
  3. Tidak punya rasa sesal dan bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya, ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak punya alasan untuk peduli.
  4. Senang melakukan pelanggaran dan punya masalah perilaku di masa kecil.
  5. Sikap antisosial di usia dewasa.
  6. Kurang empati. Bagi psikopat, tidak ada bedanya antara memotong kepala ayam dan kepala orang.
  7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
  8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat, tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
  9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
  10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang dan gemetar. Karena itu, psikopat seringkali disebut dengan istilah "dingin".
  11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Perilaku psikopatik biasanya muncul dan berkembang pada masa dewasa, mencapai puncak di usia 40-an, mengalami fase plateau sekitar usia 50-an, lantas perlahan akan memudar.

Sekali lagi, ciri-ciri umum itu bukan digunakan untuk menilai psikopat seseorang. Tetapi bisa digunakan untuk menilai diri kita sendiri maupun keluarga kita sehingga bisa dideteksi secara dini, yang selanjutnya bisa dilakukan proses pengobatan sehingga dapat disembuhkan, Insya Allah.

Sumber : Majalah Nikah, Volume 7, Tahun ke-6.
Salah sumber. Seharusnya: Majalah Nikah, Volume 7, Nomor 6.

Selengkapnya...

Saturday, March 15, 2008

Jujurlah dan Allah Mencintaimu

Di luar gedung hujan turun dengan deras. Masih dengan setia mengunjungi setiap stand di pameran buku-buku Islam di Wanitatama. Saat itu saya sedang mencari sebuah buku yang diterbitkan oleh Pustaka Ibnu Katsir. Akhirnya sampailah ke stand penerbit tersebut. Sedikit kecewa karena tidak menemukan buku yang saya cari. Kata penjaga stand, buku itu memang belum diterbitkan.

Karena memang tujuan utama hanya mencari buku itu, saya langsung menuju pintu keluar untuk pulang. Hujan masih sangat deras, akhirnya iseng-iseng mampir ke stand dekat pintu keluar. Seperti biasa, tidak sengaja saya menemukan sesuatu yang terkait dengan tema blog ini. Sebuah buku yang judulnya adalah "Jujurlah dan Allah Mencintaimu".

Sekilas saya baca, dan saya menemukan 3 pendapat yang menarik tentang kejujuran. Bukan bermaksud membandingkan kebesaran dari ketiga orang tersebut, jika pendapat mereka saya tulis di blog ini.

Pendapat pertama dari Aristoteles. Dari orang ini, buku tersebut ingin menunjukkan bahwa kejujuran itu memang fitrah manusia, dan bersifat universal, yang seharusnya melekat ke setiap dada manusia.

Pendapat kedua dari Khalifah Islam, Umar bin Khaththab ra. Sahabat Nabi Muhammad SAW yang terkenal tegas dan keras. Dan pendapat terakhir dari Nabi Muhammad SAW, nabi akhir jaman, yang salah satu ajarannya adalah kejujuran. Dari Nabi Muhammad SAW hanya akan diambil salah satu hadits saja.

Di bawah ini adalah pendapat tersebut:
Aristoteles:
"Sebaik-baik perkataan adalah yang jujur pengucapannya dan bermanfaat bagi pendengarnya."
"Mati demi kejujuran lebih baik dari hidup dengan kebohongan."

Umar bin Khaththab:
Sungguh, sekiranya kejujuran itu merendahkanku, padahal ia jarang merendahkanku, maka itu lebih kusukai daripada derajatku terangkat lantaran kebohongan, dan hal itu jarang terjadi.

Nabi Muhammad SAW:
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud ra, dari Nabi SAW, beliau bersabda: Sesungguhnya kejujuran itu membimbing kepada kebajikan, dan kebajikan itu membimbing ke surga. Seseorang senantiasa berkata jujur hingga ditetapkan di sisi Allah sebagai shiddiq (orang yang sangat jujur). Dan sesungguhnya dusta itu menuntun kepada kenistaan, dan kenistaan itu menuntun ke neraka. Seseorang senantiasa berdusta hingga ia ditetapkan di sisi Allah sebagai pendusta.

Selengkapnya...

Monday, January 22, 2007

Virus Kepalsuan

Tulisan ini saya sadur dari Kolom Analisis, harian Kedaulatan Rakyat, yang dimuat pada tanggal 22 Januari 2007. Tulisan tersebut ditulis oleh Bambang Purwoko, dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fisipol, UGM, Yogyakarta. Kalau apa yang dilansir Pak Bambang ini benar adanya, sudah saatnya kita melakukan introspeksi.

Virus Kepalsuan
Oleh: Bambang Purwoko

Ada banyak cara untuk melihat watak dan perilaku masyarakat Indonesia. Film dan sinetron adalah salah satunya. Jika film dan sinetron kita lebih banyak berisi adegan kebohongan, sedangkan penonton pun senang dan menikmatinya, berarti kita hidup di tengah masyarakat penikmat kepalsuan. Atau bahkan diri kita adalah bagian dari kepalsuan itu. Penyakit akut virus kepalsuan sudah menjalar di mana-mana.

Kepalsuan dan kebohongan menjadi watak kehidupan di hampir semua bagian. Banyaknya kecelakaan mengerikan pada sarana transportasi massal dalam beberapa tahun terakhir adalah produk dari kepalsuan. Pesawat terbang, kapal laut, kereta api, bus kota, angkutan kota, dan sarana transportasi lain banyak yang sudah tidak layak jalan. Tetapi lembaga-lembaga yang mempunyai otoritas tidak hirau dengan masalah itu. Surat izin kelayakan tetap saja dikeluarkan. Surat izin kelayakan palsu, tentu saja. Negara mengalami impotensi dan tidak mampu melindungi masyarakat dari bobroknya sistem dan sarana tranportasi. Negara juga impoten di bidang yang lain.

Gaya hidup modern, pertumbuhan ekonomi, bahkan perilaku religius pun ditampilkan penuh kepalsuan. Di bidang politik, kepalsuan terjadi secara lebih menggila lagi. Pembuatan Undang-undang, Peraturan Pemerintah, sampai ke Peraturan Menteri adalah contoh betapa kepalsuan telah merasuk di level elite sehingga berdampak pada semakin rusaknya kehidupan masyarakat.

Dalam bayangan kita sebagai masyarakat awam, UU, PP, atau Peraturan Menteri adalah kebijakan publik yang dibuat berdasarkan norma-norma ideal untuk kepentingan masyarakat. Para pembuat kebijakan diasumsikan adalah mereka yang memiliki kepribadian dan orientasi yang selalu didedikasikan untuk rakyat. Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Undang-undang, PP, dan sejenisnya adalah produk permainan dan rebutan kepentingan ekonomi politik para elite. Peraturan perundang-undangan lebih banyak dibuat berdasarkan kepentingan dan kebutuhan para pembuatnya. Bukan untuk kesejahteraan rakyat.

Munculnya isu dan pelicin Rp. 2,5 M dari Asosiasi DPRD untuk memuluskan pasal 'rapelan' dalam penyusunan PP 37/2006 sebenarnya bukanlah hal yang mengagetkan. Selama ini, proses penyusunan UU selalu sarat dengan tudingan jual beli pasal. Masyarakat sudah lama tahu bahwa harga atau biaya pengesahan sebuah pasal dalam UU bisa mencapai jutaan rupiah untuk satu anggota legislatif. Artinya, biaya pembuatan UU mulai dari proses penyusunan, pembahasan sampai pengesahan bisa mencapai puluhan miliar rupiah. Terkatung-katungnya proses penyusunan dan pembahasan RUU Keistimewaan DIY selama bertahun-tahun, bisa jadi, juga disebabkan oleh tidak kuatnya dukungan anggaran bagi RUU tersebut.

Biaya yang besar dalam pembuatan Undang-undang mengindikasikan dua hal penting. Pertama, para pembuat kebijakan menganggap bahwa pembuatan UU adalah sebuah proyek yang bisa dimanipulir untuk meraup keuntungan finansial, baik untuk pribadi maupun kelompok politiknya. Kedua, karena titik berat orientasi pembuatan UU lebih pada keuntungan finansial, perhatian terhadap substansi materi dan kebutuhan masyarakat sebagai subjek yang diatur tidak dianggap sebagai hal penting.

Adalah keliru kalau kita membayangkan bahwa mereka yang berada di pusat kekuasaaan (baik eksekutif maupun legislatif) adalah mereka yang peduli kepada rakyat. Juga keliru kalau orang daerah berharap bahwa pejabat-pejabat di Jakarta adalah meereka yang selalu memikirkan dan bekerja untuk memajukan daerah. Walaupun bekerja di Departemen atau Direktorat yang mengurusi daerah, mereka bahkan tidak sepenuhnya paham berbagai persoalan di daerah. Apalagi berpikir dan bertindak untuk memajukan daerah.

Anggota legislatif di pusat kebanyakan hanya sibuk mengurusi masalah-masalah yang sekiranya membawa keuntungan bagi dirinya selama masa kerjanya yang lima tahun, atau membawa keuntungan jangka panjang bagi partainya. Beberapa teman anggota DPR mengeluhkan kinerja koleganya secara umum. Baik karena alasan sistemik ataupun karena keterbatasan individu. Sebagian besar anggota DPR tidaklah bekerja untuk rakyat. Mereka sibuk dengan urusan-urusan sendiri.

Bagaimana kita harus menyikapi masalah-masalah ini? Pastilah kita sepakat bahwa virus kepalsuan harus diberantas tuntas. Tetapi, darimana harus mulai? Tidak ada solusi yang mudah untuk jangka pendek. Penguatan kesadaran politik rakyat menjadi salah satu aspek penting. Kalau politisi-politisi kita di lembaga legislatif tidak berpihak kepada rakyat, solusinya ya jangan pilih partainya. Bagaimana dengan mereka yang duduk sebagai pejabat di departemen-departemen pemerintah? Kita hanya berharap bahwa presiden (dan para stafnya yang kompeten dan berdedikasi pada semua level) bisa segera merealisir janjinya untuk bersikap lebih tegas lagi dalam manajemen pemerintahan dan pelayanan publik.

Selengkapnya...