Friday, September 12, 2008

PSIKOPAT

Setelah lama absen, alhamdulillah akhirnya punya kesempatan menulis juga. Namun kali ini juga belum bisa membuat tulisan sendiri, melainkan merangkum dari tulisan di majalah.

Saat ini menjadi pembahasan banyak orang tentang sosok yang telah melakukan pembunuhan berantai, yang jumlahnya tidak tanggung-tanggung. Saya tidak perlu menyebutkan nama sosok tersebut, dan saya kira semua pembaca sudah mengenalnya karena sering di-expose oleh media massa. Sosok pembunuh seperti ini lebih dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin karena dia melakukan pembunuhan dengan emosi yang dingin. Sangat mencengangkan, saat ditemukan fakta bahwa sosok ini bukanlah orang yang punya sifat terlihat seperti kriminal (bertampang kriminal). Bahkan sosok dia lebih dikenal sebagai orang yang lemah lembut. Di kampungnya dia juga dikenal sebagai orang yang taat beragama dan guru ngaji. Tetapi ini tidak aneh di dunia psikologi, yang menyebutnya sebagai kelainan jiwa, yang diberi nama psikopat.

Meskipun tergolong sebagai penyakit jiwa, namun psikopat tidak sama dengan penyakit jiwa psikosis, dimana penderitanya tidak sadar dengan apa yang telah dilakukan. Seorang psikopat sadar sepenuhnya dengan apa yang dia lakukan. Psikopat merupakan bentuk gangguan kepribadian tipe antisosial. Pengidap psikopat sering disebut sebagai sosiopat, karena perilakunya yang antisosial dan merugikan orang-orang terdekatnya.

Yang terbayang pertama kali di benak saya, seorang psikopat adalah seorang pembunuh berdarah dingin seperti tercermin pada sosok yang saya ceritakan di muka. Tetapi ternyata tidak demikian. Sebagian psikopat memang dikenal sebagai pembunuh berdarah dingin. Sebagian lagi dikenal sebagai perilaku kriminal lain, seperti pemerkosa dan koruptor. Namun, psikopat ternyata tidak hanya pelaku kriminal seperti itu. Bahkan itu hanya 15% - 20% dari total psikopat. Sisanya, tidak dikenali karena tidak melakukan tindakan kriminal meskipun banyak tindakannya yang merugikan orang lain.

Dari hasil penelitian Prof. Robert Hare, seorang psikopat selalu membuat kamuflase yang rumit, pandai memutarbalikkan fakta, penebar fitnah dan kebohongan untuk mendapatkan kepuasan dan keuntungan dirinya sendiri. Seorang psikopat akan dikenal sebagai sosok pribadi yang berpenampilan sempurna, pandai bertutur kata, mempunyai daya tarik yang mempesona, mampu menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan tampak sukses dalam karier. Psikopat yang kharismatik dan well-educated ini paling sulit dideteksi.

Psikopat sejati menghancurkan semangat, karier dan reputasi seseorang serta mampu membuat korbannya merasa bersalah terhadap dirinya sendiri dan sebaliknya malah mengasihani sang psikopat.

Psikopat punya ciri-ciri umum. Namun, ciri-ciri ini tidak bisa digunakan untuk mengecap seseorang tergolong psikopat atau tidak. Karena untuk menetapkan seseorang adalah psikopat, dibutuhkan diagnosis yang kemampuannya sendiri perlu pelatihan ketat dan menggunakan pedoman penilaian formal. Selain itu juga membutuhkan wawancara yang mendalam. Berikut ini adalah ciri-ciri umum seorang psikopat:
  1. Sering berbohong, fasih, dan dangkal. Psikopat seringkali pandai melucu dan pintar bicara, secara khas berusaha tampil dengan pengetahuan di berbagai bidang. Mereka sering mengarang cerita yang membuatnya positif, dan bila ketahuan berbohong mereka tak peduli dan akan menutupinya dengan mengarang kebohongan lainnya dan mengolahnya seakan-akan itu fakta.
  2. Egosentris dan menganggap dirinya hebat.
  3. Tidak punya rasa sesal dan bersalah. Meski kadang psikopat mengakui perbuatannya, ia sangat meremehkan atau menyangkal akibat tindakannya dan tidak punya alasan untuk peduli.
  4. Senang melakukan pelanggaran dan punya masalah perilaku di masa kecil.
  5. Sikap antisosial di usia dewasa.
  6. Kurang empati. Bagi psikopat, tidak ada bedanya antara memotong kepala ayam dan kepala orang.
  7. Psikopat juga teguh dalam bertindak agresif, menantang nyali dan perkelahian, jam tidur larut dan sering keluar rumah.
  8. Impulsif dan sulit mengendalikan diri. Untuk psikopat, tidak ada waktu untuk menimbang baik-buruknya tindakan yang akan mereka lakukan dan mereka tidak peduli pada apa yang telah diperbuatnya atau memikirkan masa depan. Pengidap juga mudah terpicu amarahnya akan hal-hal kecil, mudah bereaksi terhadap kekecewaan, kegagalan, kritik, dan mudah menyerang orang hanya karena hal sepele.
  9. Tidak mampu bertanggung jawab dan melakukan hal-hal demi kesenangan belaka.
  10. Manipulatif dan curang. Psikopat juga sering menunjukkan emosi dramatis walaupun sebenarnya mereka tidak sungguh-sungguh. Mereka juga tidak memiliki respon fisiologis yang secara normal diasosiasikan dengan rasa takut seperti tangan berkeringat, jantung berdebar, mulut kering, tegang dan gemetar. Karena itu, psikopat seringkali disebut dengan istilah "dingin".
  11. Hidup sebagai parasit karena memanfaatkan orang lain untuk kesenangan dan kepuasan dirinya.
Perilaku psikopatik biasanya muncul dan berkembang pada masa dewasa, mencapai puncak di usia 40-an, mengalami fase plateau sekitar usia 50-an, lantas perlahan akan memudar.

Sekali lagi, ciri-ciri umum itu bukan digunakan untuk menilai psikopat seseorang. Tetapi bisa digunakan untuk menilai diri kita sendiri maupun keluarga kita sehingga bisa dideteksi secara dini, yang selanjutnya bisa dilakukan proses pengobatan sehingga dapat disembuhkan, Insya Allah.

Sumber : Majalah Nikah, Volume 7, Tahun ke-6.
Salah sumber. Seharusnya: Majalah Nikah, Volume 7, Nomor 6.

Selengkapnya...